Kamis, 30 Juni 2011

SISTEM SIRKULASI


  1. Sirkulasi
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah sistem transportasi khusus untuk membawa oksigen, zat-zat makanan,karbondioksida, zat-zat buangan atau hasil ekskresi, dan juga hormon.Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis). Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup. sistem peredaran darah,yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.
Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah yang berlawanan. Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengkonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan. Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.
Tidak semua hewan mempunyai sistem sirkulasi khusus. Pada hewan berukuran kecil, berbagai macam zat seperti makanan, gas respitori, dan sisa metabolisme dapat berdifusi melalui ruang antar sel dengan mudah. Dengan demikian, struktur khusus untuk mentranspor zat-zat tersebut tidak diperlukan. Dengan kata lain berbagai hewan tidak memerlukan system sirkulasi khusus untuk transpor berbagai macam zat.
            Akan tetapi, proses difusi berlangsung sangat lambat sehingga cara tersebut tidak tidak dapat memenuhi semua kebutuhan hewan berukuran besar (dengan ketebalan tubuh lebih dari beberapa millimeter) dan atau hewan yang memiliki aktivitas metabolisme tinggi. Oleh karena itu, hewan besar dan atau hewan yang memiliki aktivitas metabolisme tinggi memerlukan sistem sirkulasi khusus. System sirkulasi khusus tersebut diperlukan untuk menjamin adanya pergerakkan cairan (beserta sejumlah besar zat yang terlarut didalamnya) keseluruh tubuh secara cepat.

B. Fungsi Sirkulasi
            Secara garis besar fungsi sirkulasi, diantaranya:
1. Mengangkut sari makanan dan Oksigen ke seluruh tubuh dan menggangkut sisa
    oksidasi ke alat pengeluaran.
2. Mempertahankan tubuh dari Infeksi kuman atau sebagai fagosit
3. Mengedarkan hormon dari kelenjar endokrin ke organ-organ tertentu.
4. Menjaga stabilitas suhu tubuh dengan memindahkan panas dari alat tubuh yang
    aktif ke bagian yang kurang aktif.
5. Mengatur keseimbangan asam basa unuk menghindarkan kerusakan jaringan
     tubuh

C. Komposisi Darah
            Darah tersusun atas plasma dan sel darah merah. Sel darah mencakup eritrosit, leukosit, dan trombosit. Plasma darah mengandung sekitar 90% air dan berbagai zat terlarut/tersuspensi di dalamnya. Zat tersuspensi tersebut mencakup beberapa jenis bahan berikut:
  1. Protein plasma, yaitu albumin, globulin, dan fibrinogen
  2. Sari makanan, yaitu glukosa, monosakarida, asam amino, dan lipid
  3. Bahan untuk dibuang dari tubuh antara lain urea dan senyawa nitrogen
  4. Berbagai ion, misalnya natrium, kalium, klor, fosfat, kalsium, sulfat, dan senyawa karbonat
  5. Bahan lain yang biasanya terdapat dalam darah, misalnya hormon, gas respitoris, vitamin dan enzim
            Plasma merupakan cairan komponen penyusun darah yang memiliki komposisi sangat berbeda dari cairan intrasel. Plasma mengandung sejumlah protein yang berperan sangat penting untuk menghasilkan makanan osmotik plasma. Tekanan osmotik plasma yang ditimbulkan oleh protein disebut tekanan osmotik koloid.
            Protein plasma pada hewan vertebrata tingkat tinggi dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu fibrinogen, globulin, dan abumin. Fibrinogen bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah. Globulin bertanggung jawab dalam berbagai fungsi, terutama yang berkaitan dengan reaksi kekebalan dan transport molekul tertentu seperti hormon, vitamin dan zat besi. Sementara albumin bertanggung jawab mempertahankan volume plasma.

D. Alat-alat Peredaran Darah
            Agar darah tetap dapat beredar di dalam tubuh, diperlukan alat-alat peredaran darah. Ada dua macam alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah.
1. Jantung
            Jantung berfungsi untuk memompa darah agar dapat agar dapat terus beredar. Jantung memiliki tiga lapisan yaitu perikardium, miokardium serta endokardium. Perikambium merupakan selaput pembungkus jantung, miokardium adalah otot jantung, sedangkan endokardium adalah selaput pembatas ruang jantung yang mengandung pembuluh darah, saraf, dan cabang dari sistem peredaran darah ke jantung. Jantung memiliki empat ruangan yaitu ventrikel dekster (bilik kanan), ventrikel sinister (bilik kiri), atrium dekster (serambi kanan) dan atrium sinister (serambi kiri). 
2. Pembuluh darah
a. Arteri
            Disebut juga  pembuluh nadi. Pembuluh nadi adalah pembuluh yang membawa darah meninggalkan jantung menuju seluruh tubuh Pembuluh nadi yang keluar dari bilik kiri jantung disebut aorta atau pembuluh nadi utama. Aorta memiliki satu katup dekat jantung, yaitu katup aorta, yang berfungsi menjaga agar darah tidak mengalir atau masuk kembali ke jantung. Aorta kemudian bercabang menjadi pembuluh nadi ke seluruh tubuh. Dinding pembuluh nadi kuat dan elastis.
Pembuluh nadi biasanya terletak agak kedalam, tersembunyi dari permukaan tubuh. Namun pada beberapa tempat di permukaan tubuh, kita dapat merasakan denyutannya. Jika kita meraba nadi, denyutan jantung akan terasa. Jika nadi terluka, darah akan memancar. Arteri pulmonalis adalah pembuluh nadi yang keluar dari bilik kanan jantung menuju paru-paru. Pembuluh nadi ini bercabang dua menjadi pembuluh nadi paru-paru kiri dan pembuluh nadi paru-paru kanan. Pembuluh nadi ini membawa darah yang kaya CO2. Karbondioksida dilepaskan oleh darah di paru-paru, sedangkan oksigen ditangkap oleh Hb dalam darah. darah yang kaya oksigen dialirkan oleh vena paru-paru (vena pulmonalis) menuju jantung, melalui serambi kiri. Pembuluh nadi atau arteri biasanya digambarkan berwarna  merah karena darah kaya akan oksigen.
b. Vena
            Pembuluh balik (vena) adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung. Darahnya banyak mengandungCO2, kecuali vena pulmonalis. Umumnya vena terletak dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. Jika diraba, denyut jantung tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah, menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar seperti pada pembuluh nadi, tapi merembes.
Dari seluruh tubuh, pembuluh balik bermuara menjadi satu pembuluh balik yang besar, yang disebut vena cava. Pembuluh balik yang besar ini membawa darah yang kaya CO2 masuk ke jantung melalui serambi kanan,kemudian darah akan dialirkan ke serambi kanan dan ke paru-paru melalui arteri paru-paru (arteri pulmonalis) untuk penukaran gas. Setelah terjadi pertukaran gas, darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru (vena pulmonalis). Pembuluh vena paru-paru membawa darah yang kaya oksigen. Perhatikan gambar 3 berikut ini, warna pembuluh darah yang biru menunjukan pembuluh vena,dan warna pembuluh darah yang merah menunjukan pembuluh arteri.
c. Kapiler
            Pembuluh kapiler mempunyai dinding yang sangat tipis, hal ini memang sesuai dengan fungsinya, yaitu untukpeertukaran Zat. Meskipun ukurannya paling kecil, namun jumlahnya sangat besar dan diperkirakan jumlah luas permukaannya mencapai 600 m2. Ukuran yang kecil menyebabkan kecepatan aliran darah menjadi lambat. Ujung pembuluh nadi yang terkecil dihubungkan oleh pembuluh kapiler. Pembuluh kapiler inilah yang berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh. Oksigen dan zat-zat makanan melalui pembuluh kapiler dimasukan kedalam sel. Selanjutnya karbondioksida, air, dan sisa-sisa pembakaran dari sel-sel diambil, untuk diambil ke paru-paru dan atau ke alat-alat pengeluaran lainnya
E. Sifat Fungsional jantung
               Jantung mempunyai sifat-sifat fungsional sebgai berikut:
      1. Iritabititas / eksitabilitas, yaitu kemampuan jantung untuk memberikan respons bila mendapatkan rangsangan dengan intensitas rangsang yang cukup besar. Respons jantung merupakan perambatan potensial aksi dan kontraksi jantung. Potensial aksi pada otot jantung berbeda dengan potensial aksi pada saraf dan otot rangka. Pada jantung potensial aksi mempunyai bentuk plateau dan berlangsung agak lama (dalam orde beberapa detik), pada saraf ordenya dalam milidetik.
      2.   Konduktivitas / daya hantar, yaitu kemampuan otot jantung untuk merambatkan implus, hal ini disebabkan otot jantung merupakan bentuk anastomosis. Kecepatan perambatan implus tidak merata pada semua bagian yang paling berkembang terdapat pada jaringan purkinye dan percabangannya.
      3.   koutraksilitas / daya kontraksi, yaitu kemampuan jantung untuk berkontraksi atau sistol. Kontraksi otot jantung lebih cepat daripada otot polos dan lebih lambat daripada otot rangka. Relaksasi pada jantung adalah diastol.
      4.   Otomatisitas / ritmisitas,  yaitu kemampuan jantung untuk berkontraksi dengan sendirinya tanpa ada rangsangan yang datang dari luar jantung. Hal ini disebabkan otot jantung yang bersifat miogenik. Pada mamalia pusat awal timbulnya kontraksi (denyut) adalah pada nodus sinoaurikular atau disebut juga pace maker. Pada jantung katak denyut diawali dari sinus venosus.
      5.   Mempunyai periode refrakter yang lama
            Periode refrakter adalah periode dimana suatu jaringan hidup kehilangan sifat iritabilitasnya. Jadi jaringan tersebut tidak akan memberikan respon, meskipun mendapatkan rangsangan yang cukup besar. Periode refrakter ini berlangsung pada saat jantung dalam kondisi sistol.



F. Kerja jantung
               Energi yang dihasilkan oleh metabolisme jantung sebagian digunakan untuk kerja jantung, yaitu untuk mendorong darah melawan tahanan dari dinding pembuluh darah agar darah dapat mengalir ke seluruh bagian tubuh, sedangkan sebagian lagi akan diubah ke bentuk panas untuk menjaga suhu tubuh. Kerja jantung meliputi:
1.      Mendorong sejumlah darah dari ventrikel ke aorta dan arteri pulmonalis, melawan tahanan yang ditimbulkan oleh darah terhadap dinding pembuluh darah.
2.      Memberikan momentum terhadap darah yang dipancarkan oleh ventrikel sehingga darah dapat beredar. Jadi energi yang diperoleh dari kontraksi ventrikel diubah menjadi : energi potensial dalam bentuk distensi dinding pembuluh darah dan energi kinetik yang mendorong (mengerakkan) sejumlah darah agar mengalir.
Cara Kerjanya:
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam ventrikel kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan.
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida selanjutnya dialirkan.
Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.
Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
G. Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi pada hewan dibedakan menjadi 3, yaitu :
  1. Sistem difusi
Terjadi pada avertebrata rendah seperti paramecium, amoeba maupun hydra belum mempunyai sistem sirkulasi berupa jantung dengan salurannya yang merupakan jalan untuk peredaran makanan. Makanan umumnya beredar keseluruh tubuh karena adanya aliran protoplasma.
Pada protozoa misalnya Amoeba yang hidup pada medium air O2 masuk tubuh melalui permukaan tubuh secara difusi. Makanan dicerna terlebih dahulu di dalam vakuola makanan dengan pencernaan kimia. Sari makanan berdifusi melalui membran vakuola makanan masuk ke dalam sitoplasma yang berderedar di dalam sel. Pada hewan-hewan bersel banyak, proses difusi terjadi pada peristiwa keluar-masuk zat-zat melalui selaput rongga pencernaan, misalnya pada Hydra (Coelenterata) dan Planaria (Platyhelminthes).
Rongga gastrovakuler berfungsi sebagai alat pencernaan juga sebagai alat transportasi pada hydra. Planaria, makanan didistribusikan oleh rongga pencernaan yang bercabang-cabang meluas ke seluruh tubuh sehingga memberikan daerah permukaan yang luas.
b.      Sistem Peredaran Darah Terbuka
 Peredaran darah terbuka adalah peredaran atau distribusi darah ke seluruh tubuh (jaringan) yang tidak selalu melewati pembuluh darah. Kadang darah secara langsung menuju jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh. Dalam sistem peredaran darah terbuka tidak dapat dibedakan antara darah dan cairan intersisial (cairan yang mengisi ruang antarsel) Karena tercampur. Hal ini merupakan karakteristik dari hewan Arthropoda, misalnya Pada Daphnia dan belalang.
      Pada Daphia dan Crustacea plasma darah umumnya tak berwarna dan mengandug sel ameboid dengan sel darah (korpuskula) yang bebas dalam plasma terlarut suatu pigmen yang disebut hemosianin (pigmen respirasi) yang berguna untuk mengedarkan oksigen kejaringan – jaringan.
      Sistem peredaran darah terbuka terdiri dari jantung sebagai pusat peredaran darah, sejumlah rongga yang disebut sinus, dan beberapa arteri. Jantung berbentuk sadel atau tabung terbungkus oleh membran (Perikandrium). Jantung terletak di bagian tengah belakang dada dengan dinding otot yang tebal. Saluran arteri yang berasal dari jantung memiliki
katup-katup (valvula) untuk mencegah darah masuk kembali ke jantung.
Arteri-arteri tersebut adalah sebagai berikut:
a.      Arteri optalmik (mata); terletak di median dorsal di atas lambung dan keluar menuju bagian muka (kemudian ke bawah bercabang-cabang menjadi dua).
b.      Dua arteri antena; terletak bersebelahan dengan arteri optalmik menuju ke bagian muka, kemudian bercabang-cabang ke bawah. Arteri ini memberi darah ke daerah lambung, antena alat ekskresi, otot, dan jaringan kepala lainnya.
c.       Dua saluran arteri hati; meninggalkan jantung menuju kelenjar pencernaan dan berada di bawah arteri antena.
d.      Saluran arteri dorso abdominalis; menuju posterior dan berfungsi memberi darah ke dorsal ataupun abdomen.
Darah yang berasal dari arteri masuk ke rongga jaringan yang disebut sinus. Dari sinus, darah masuk ke jantung melalui tiga katup (ostium) dan dipompa dengan kontraksi otot sampai di kapiler seluruh tubuh.
                  Ciri peredaran darah terbuka yaitu:
-          Mempunyai kemampuan yang sangat terbatas dalam  mengubah kecepatan dan distribusi dalam aliran darah. Hal ini mengakibatkan pengambilan gas oksigen berlamsung lambat. Pada insekta masalah ini ditanggulangi dengan sistem trakea, sehingga gas pernafasan dapat menuju kejaringan melalui pembuluh yang berisi udara, dengan demikian maka insekta mampu melakukan metabolisme aerob
-          Pada sistem peredaran terbuka umumnya tidak dapat menghasilkan cairan eksresi dengan cara ultrafiltrasi




c.       Sistem Peredaran Darah Tertutup
            Peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh – pembuluh darah. Pada sistem peredaran darah lni. Darah diedarkan melewati arteri dan kembali ke jantung melewati vena.
contoh cacing tanah (Lumbricus terrestris). Pada cacing tanah, sistem peredarannya terdiri dari cairan darah, beberapa pembuluh darah, dan jantung sebagai pusat peredaran.
            Darah cacing tanah terdiri atas plasma darah dan benda darah. Darah cacing tanah berwarna m rah disebabkan oleh adanva hemoglobin yang larut dalam plasma darah.Jantung dan saluran darahnva memiliki katup sehingga darah tidak mengalir kembali ke jantung. Aliran darah disebabkan oleh kontraksi lengkung jantung. Jantung memompa darah dari saluran darah dorsal ke saluran darah ventral kemudlian ke seluruh tubuh. Pertukaran gas terjadi di jaringan-jaringan tubuh, Dari seluruh tubuh, darah menuju bagian dorsal tubuh, darah menuju bagian dorsal tubuh. Dari bagian dorsal tubuh darah kembali ke jantung.
          Sistem peredaran darah tertutup memiliki ciri:
      a) Terdapat pemisahan fungsi secara lengkap dimana jantung berperan sebagai pompa, yang dengan kontraksi (sistol) akan mendorong darah agar dapat diedarkan ke seluruh bagian tubuh.
      b) Terdapat sistem arteri yang berperan sebagai reservoar tekanan (distensi dinding pembuluh darah) yang menyebabkan darah terdorong ke kapiler sehingga tekanan darah terjaga dengan baik meskipun jantung dalam kedaan relaksasi (diastol).
      c) Tipisnya pembuluh kapiler (hanya satu lapis endotelium) memudahkan pertukaran materi antara darah dngan cairan jaringan.
      d) Tingginya tekanan darah di arteriol tertentu (glomerulus badan malphigi) akan memungkinkan terjadinya proses ultrafiltrasi pada kapsula bowman.


         Pada sistem peredaran tertutup dapat dibedakan atas dasar lintasannya antara lain: peredaran sistematik dan peredaran darah paru-paru
      Peredaran sistematik
                  Peredaran sistematik disebut juga peredaran darah panjang. Lintasannya dimulai dari ventrikel (bilik) kiri à aorta à arteri à arteriol à kapiler à venula à vena à vena kava à atrium (serambi) kanan. Peranan peredaran darah sistematik adalah membawa oksigen dan zat makanan menuju sel-sel jaringan, dan mengambil zat ampas (sisa metabolisme) dalam jaringan.
      Peredaran darah paru-paru
                  Peredaran darah paru-paru disebut juga peredaran darah pendek, karena lintasannya pendek, yaitu dimulai dari bilik kanan à arteri pulmonalis à paru-paru à vena pulmonalis à serambi kiri. Peranan peredaran darah pau-paru adalah melepaskan gas karbondioksida ke lingkungan dan mengambil gas oksigen dari udara.

H. Sistem Sirkulasi pada Vertebtara
1. Porifera
      Belum memiliki sistem sirkulasi khusus, tubuhnya terdiri atas dua lapisan sel, lapisan dalam terdiri atas sel-sel yang disebut koanosit. Koanosit berfungsi menangkap makanan secara fagosit yang selanjutnya disebarkan keseluruh tubuh oleh amoebosit.
2. Coelenterata
      Coelenterata tidak memiliki alat transportasi khusus. Makanan dan oksigen diedarkan oleh sel-sel, melalui difusi, osmosis dan transpor aktif. Misalnya pada hydra dinding sebelah dalam tubuh hydra berfungsi juga sebagai pencernaan dan sistem sirkulasi.
3. Platyhelminthes

            Sel mesenkim berfungsi membantu distribusi makanan yang telah dicernakan. Makanan yang tidak dicerna dikeluarkan melalui mulut, misalnya pada Planaria yang menggunakan system gastrovaskuler yang bercabang-cabang. Sistem gastrovaskuler adalah saluran pencernaan yang juga berfungsi sebagai alat sirkulasi. Sistem gastrovaskuler yang bercabang-cabang membuat permukaansaluran pencernaan menjadi luas dan lebih efisien untuk menyerap dan mengedarkan zat makanan ke seluruh tubuh.

4. Annelida
Memiliki sistem peredaran darah tertutup, yang terdiri dari pembuluh darah dorsal, pembuluh darah ventral dan lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung, misal pada cacing tanah (Pheretima).
Arah aliran darah :
Lengkung aorta à pembuluh ventral à kapiler (seluruh jaringa tubuh) à pembuluh dorsal à lengkung aorta (pembuluh jantung).
Oksigen diabsorbsi melalui kulit dan dibawa pembuluh kapiler menuju ke pembuluh dorsal. Pertukaran darah terjadi paad kapiler. Darah cacing tanah mengandung haemoglobin yang terlarut dalam cairan darahnya.

5. Mollusca

Memiliki sistem peredaran darah terbuka. Jantung pada hewan ini sudah terdapat atrium (serambi) dan ventrikel (bilik) serta terdapat pembuluh darah vena dan arteri, misal pada keong (Pila globosa). Alat pengangkut sari makanan berupa hemolimfa, bergerak dari jantung melalui pembuluh-pembuluh dan langsung ke hemocoel(rongga antar sel) yang letaknya tersebar dan sebagian membentuk saluran-saluran khusus yang langsung berhubungan dengan sel-sel. Jika otot badan bergerak maka hemolimfa akan kembali ke jantung.

6. Arthropoda
Sistem sirkulasi serangga merupakan sistem peredaran darah terbuka. Salah satu contohnya adalah system peredaran darah yang terdapat pada belalang. Alat peredaran darah pada belalang terdiri dari jantung pembuluh dan pembuluh  darah. Jantung pembuluhnya  berbentuk tabung panjang yang terdiri dari beberapa gelembung pembuluh darah dan terletak di daerah punggung di atas saluran pencernaan. Bagian depan pembuluh darah merupakan pembuluh aorta yang bagian ujungnya terbuka.
Proses peredaran darahnya, jantung memompa darah melalui aorta ke jaringan-jaringan tubuh dan beredar bebas di dalam Dari jantung
darah dialirkan lagi ke jaringan-jaringan tubuh, demikian seterusnya. Pada belalang, pertukaran oksigen dan karbondioksida dilakukan dengan sistem trakea, melalui stigma kemudian menuju ke  jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh, sehingga darah tidak berperan dalam proses ini. Selain itu, darah belalang tidak mengandung
hemoglobin, sehingga darah belalang tidak berwarna merah tetapi biru dan hanya berfungsi untuk mengangkut zat makanan dan membunuh zat asing. Homocoel tanpa melalui pembuluh. Homocoel terdiri dari beberapa ruang atau rongga yang disebut sinus. Darah membawa sari-sari makanan ke sel-sel tubuh dan mengambil sisa metabolisme. Darah dari jaringan-jaringan tubuh masuk ke dalam jantung melalui lubang-lubang halus pada pembuluh.
7. Pisces
Jantung ikan terdiri :
-  2 ruang : meliputi 1 atrium (serambi) dan 1 ventrikel (bilik)
- Sinus venosus : yang menerima darah dari vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.
Arah aliran darah :
Darah dari jantung keluar melalui aorta ventral menuju insang. Di insang aorta bercabang menjadi arteri brankial dan akhirnya menjadi kapiler-kapiler (terjadi pertukaran gas yaitu pelepasan CO2 dan pengambilan O2 dari air. Dari kapiler insang darah mengalir ke aorta dorsal, kemudian ke kapiler seluruh tubuh untuk memberikan O2 dan sari makanan serta mengikat CO2 . Selanjutnya darah kembali ke jantung melalui vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.
Peredaran ikan termasuk peredaran darah tunggal (dalam satu kali peredarannya, darah melalui jantung satu kali).
  
8. Amphibi
 
Jantung katak terdiri :
- 3 ruang : 2 atrium dan 1 ventrikel
- Sinus venosus : menampung darah dari pembuluh
besar yang akan masuk ke atrium kanan.
Arah aliran darah :
Darah yang kaya O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri. Darah yang miskin O2 masuk ke atrium kanan dengan perantaraansinus venosus (rongga / ruang antara jantung yang terletak di antara ventrikel dan atrium). Dari atrium darah masuk ke ventrikel. Dari ventrikel darah kemudian menuju ke arteri pulmonalis dan masuk ke paru-paru. Di paru-paru, karbondioksida dilepaskan dan oksigen diikat. Dari paru -paru, darah mengalir ke vena pulmonalis, kemudian menuju atrium kiri. Dari atrium kiri darah mengalir ke  ventrikel. Di dalam ventrikel terjadi percampuran antara darah yang mengandung oksigen dan darah yang mengandung karbondioksida meskipun dalam jumlah yang sedikit. Dari ventrikel, darah keluar melalui traktus arteriosus(batang nadi) ke aorta yang bercabang ke kiri dan ke kanan. Masing-masing aorta ini bercabang-cabang menjadi tiga arteri pokok, yaitu:
1. Arteri anterior(karotis) yang mengalirkan darah ke kepala dan ke otak.
2. Lengkung aorta yang mengalirkan darah ke jaringan internal dan alat dalam tubuh.
3. Arteri posterioryang mengalirkan darah ke kulit dan paru-paru.

Merupakan peredaran darah ganda karena dalam satu kali peredarannya darah melewati jantung dua kali dan juga merupakan peredaran darah tertutup.Untuk katak, selain sistem peredaran darah katak juga memiliki sistem peredaran limfe yang tidak kalah pentingnya karena berperan penting dalam pengambila cairan tubuh ke dalam peredaran darah.

9. Reptilia
Jantung reptilia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :
- 2 atrium : - 1 atrium dekster (serambi kanan)
- 1 atrium sinister (serambi kiri)
- 2 ventrikel : - 1 ventrikel dekster (bilik kanan)
- 1 ventrikel sinister (bilik kiri)
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan belum sempurna. Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda yaitu:
  1. Peredaran darah kecil: Darah dari seluruh tubuh yang mengandung karbondioksida mengalir ke ventrikel kanan, kemudian dipompa menuju paru-paru. Di paru-paru, karbondioksida dilepaskan dan oksigen diikat. Darah yang mengandung oksigen ini masuk ke atrium kiri lalu menuju ventrikel kiri.
  2. Peredaran darah besar: Darah dari ventrikel kiri yang mengandung oksigen mengalir ke seluruh tubuh. Di sel-sel tubuh ini, oksigen dilepaskan dan karbondioksida diikat. Darah yang mengandung  karbondioksida ini kemudian dibawa ke jantung, dan demikian seterusnya.
Pada buaya, sekat ventrikel terdapat suatu lobang yang disebut foramen panizzae yang memungkinkan pemberian O2 ke alat pencernaan dan untuk keseimbangan tekanan dalam jantung sewaktu penyelam di air.

10. Mamalia dan Aves

Jantung mamalia dan aves terbagi menjadi 4 ruang, yaitu
-    2 atrium (atriumdexter /serambi kanan & atrium sinister/ serambi kiri)
-    2 ventrikel (ventrikeldexter/bilik kanan & ventrikelsinister/ bilik kiri).
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel. kanan sudah sempurna sehingga tidak terjadi percampuran darah antara darah yang kaya O2 dan darah yang kaya CO2. Peredaran darah mamalia dan aves merupakan peredaran darah ganda


11. Sistem sirkulasi pada Manusia
Sistem Sirkulasi Darah Manusia
a. Peredaran darah kecil,
melalui :Ventrikel kanan → arteri pulmonalis → paru-paru → vena pulmonalis → atriumkiri. (Jantung → paru-paru → jantung).
b. Peredaran darah besar 
melalui :Ventrikel kiri → aorta → arteri → arteriola → kapiler → venula → vena → venacava superior dan vena cava inferior → atrium kanan. (Jantung → seluruhtubuh → jantung













Kesimpulan
      Cairan dalam tubuh hewan dibedakan menjadi dua, yaitu cairan intrasel dan ekstrasel. Cairan intrasel yaitu sitoplasma, sedangkan cairan ekstrasel meliputi cairan cairan jaringan, limfe, darah dan hemolimfe. Darah terdiri atas plasma dan sel darah (Eritrosit, leukosit, dan trmbosit) yang masing-masing memiliki fungsi yaitu fungsi sirkulasi, fungsi nutrisi, respirasi, transportasi dan kekebalan. Cairan dalam tubuh hewan ini mengalir pada sistem sirkulasi tertutup atau terbuka.
      Komponen penyusun sistem sirkulasi yaitu jantung, pembuluh darah, dan cairan tubuh. Jantung dan pembuluh darah merupakan kompenen yang sangat penting untuk menjamin kelancaran aliran darah ke berbagai jaringan. Jantung bekerja sebagai pompa penggerak cairan bersirkulasi, sedangkan pembuluh darah berfungsi sebagai jalan aliran darah. 
     

Daftar Pustaka

Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta:Kanisius



http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_kardiovaskular (diakses pada tanggal 21 maret 2011 jam 13.00 WIB)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar