Reseptor Dan Efektor
Rangsang yang masuk dalam organisme ada dua, yaitu : rangsang dari dalam dan rangsang dari luar.
Efektor adalah alat penghasil tanggap yang tanggapannya dapat terlihat ( gerak tubuh) dan tidak dapat terlihat (sekresi hormon) kemudian yang dihasilkan dari tanggapan tersebut tergantung dari jenis rangsang dan efektornya. Proses tanggapan ada tiga macam : tanggapan perubahan gerak, tanggapan perubahan warna dan tangggapan perubahanpelepasanarus.
Sistem Rangka Hewan
Rangka hidrostatis terdapat pada Invertebrata yang bertubuh luna, fungsinya mirip dengan gerakan Amuboid. Rangka luar terdapat di luar tubuh, fungsinya melindungi diri dan pelekat otot. Rangka dalam terdapat di dalam tubuh Vertebrata, pada invertebrate rangka mengandung berbagai garam kalsium dan fungsi sama dengan hewan lain.
Cara kerja reseptor contohnya mekanoreseptor, mekanoreseptor masuk ke pintu ion terbuka dan tertutup kemudian terjadi deformasi meknik ( perubahan bentuk protein penyusun pintu ion akibat rangsang mekanik, misalnya sentuhan atau peningkatan tekanan). Rangsang dan tangggapan berhubungan rumit dan erat, kekuatan rangsang tidak sama dengan kekuatan tanggapan maka terjadilah kemampuan reseptor beradaptasi terhadap rangsang, yaitu : reseptor beradaptasi degan cepat dan reseptor beradaptasi dengan lambat.
Efektor adalah alat penghasil tanggapan baik yang terlihat (gerakan tubuh) maupunyang tidak terlihat (sekresi hormon) yang dihasilkannya tergantung dari jenis jaringan rangsang dan jenis efektor. Proses tanggapan ada tiga : tangggapan perubahan gerak, tanggapan perubahan warna dan tanggapan pelepasan arus listrik. System gerak hewan ada rangka hidrostatik, rangka luar dan rangka dalam.
Endokrinologi adalah cabang ilmu biologi yang membahas tentang hormon dan aktivitasnya. Hormon adalah satu dari sistem komunikasi utama dalam tubuh meskipun kadarnya hanya dalam jumlah yang sangat kecil namun dapat menjalankan atau menghentikan proses-proses metabolik.
Komponen penyusun organ endokrin yaitu : sel neurosekretori dan sel endokrin sejati. Klasifikasi hormone bedasarkan struktur kimia : hormone protein, hormone steroid, hormone asam amino dan zat kimia yang menyerupai hormone. Klasifikas hormone berdasarkan fungsinya : hormone perkembangan, hormone metabolism, hormone trofik, hormone pengatur meabolisme mineral dan air, hormone pengatur sisitem kardiovaskuler. Langkah-langkah sintesis : tanskripsi dan translasi. Sisitem endokrin pada hewan vertebrata ada hipotalamus, pituitari dan kelenjar endoktrin tepi.
Untuk dapt menerima rangsang dan menghasilkan tanggapan dengan baik, hewan harus memiliki alat yang berfungsi untuk menerima rangsang dan untuk menghasilkan tanggapan terhadap rangsang yang datang. Alat penerima rangsang pada hewan disebut reseptor, sedangkan alatpenghasil tangapan dinamakan efektor
Pengelompokan dan Fisiologi reseptor
Informasi mengenai keadaan lingkungan yang dapat diterima hewan sangat beragam, antara lain suhu, kadar garam, cahaya, kelembapan dan tekanan udara. Berkaitan dengan hal tersebut alat penerima rangsang atau reseptor yang dimiliki hewan juga beraneka ragam. Berarti, reseptor pada hewan harus dapat berfungsi untuk menerima berbagai jenis informasi.
Pada umumnya reseptor bekerja secara khusus. aratinya, reseptor tertentu hanya akan menerima rangsang jenis tertentu. Jadi dalam satu individu hewan, dapat ditemukan bernagai macam reseptor.Reseptor dapat dikelompokkan dengan berbagai macam cara, Yaitu berdasarkan setruktur , lokasi sumber rangsang, dan jenis sifat rangsang yang dapat diterima oleh reseptor. Berdasarkan strukturnya , reseptor dapat dibedakan menjadi dua, yaitu reseptor saraf dan bukan saraf. Berdasarkan jenis rangsang yang dapat diterimanya, reseptor dapat dibedakan menjadi enam, Yaitu kemoreseptor, , termoreseptor, mekanoreseptor, fotoreseptor, magnetoreseptor , dan elektroreseptor. Secara berturut-turut, masing-masing reseptor tersebut peka terhadap rangsang kimia, suhu, mekanik, cahaya , medan magnet, dan medan listrik. Berdasarkan lokasi sumber rangsang yang dapat diterimanya. Reseptor dapat dibedakan menjdi dua jenis, yaitu interoreseptor dan eksteroreseptor. Interoreseptor merupakan reseptor yang berfungsi untuk menerima rangsang dari dalam tubuh hewan. Contohnya adalah kemoreseptor untuk memantau PH, kadar gula, kalsium dalam cairan tubuh. Sementara, eksteroreseptor berfungsi untuk menerima rangsang dari lingkungan diluar tubuh hewan. Contoh eksteroreseptor ialah reseptor penerima gelombang suara (pada alat pendengaran) dan reseptor cahaya (mata).Dalam system saraf, reseptor biasanya berhubungan dengan saraf sensorik, sedangkan sedangkan efektor berhubungan dengan saraf motorik.
Penerimaan Rangsang Oleh Reseptor
Semua hewan sangat memerlukan informasi mengenai keadaan lingkungan mereka.Hewan memperoleh informasi dari lingkungannya melalui reseptor (organ sensoris). Reseptor cahaya yang sesungguhnya terdapat pada retina.Reseptor berupa sel batang dan kerucut pada retina tersebut berhubungan dengan saraf optic yang ujunganya bersinaps dengan pusat penglihatan yang berada di korteks otak. Agar dapat berfungsi optimal, sel reseptor di retina memerlukan struktur pendukung berupa mata.
Penerimaan Rangsang Kimia oleh Kemoreseptor
Dalam proses penerimaan rangsang kimia (kemoresepsi), terjadi interaksi antara bahan kimia dengan kemoreseptor membentuk kompleks bahan kimia-kemoreseptor. Kompleks tersebut mengawali proses pembentukan potensial generator pada reseptor, yang akan segera menghasilkan potensial aksi pada sel saraf sensoris dan sel berikutnya sehingga akhirnya timbul tanggapan Proses pembentukan potensial generator pada kemoreseptor sama seperti yang terjadi pada reseptor yang lainnya. Bedanya, rangsang bagi kemoreseptor ialah zat kimia. Kemoreseptor terdapat pada vertebrata maupun invertebrata. Pada insekta, kemoreseptor terdapat pada bagian mulut, antenna, dan kaki.Pada umumnya, kemoreseptor ini berupa rambut atau duri sensoris yang kaku, ukuran panjang dapat mencapai beberapa millimeter dan ujungnya terbuka ke lingkungan luar.
Kemoreseptor yang bersifat umum dan terdapat pada semua hewan ialah reseptor pengecap, terutama untuk mengecap rasa pahit. Kemampuan untuk mengecap rasa pahit menunjukkan fungs protektif karena rasa pahitbdianggap pengingat akan adanya ancaman senyawa toksit potensial. Kemoreseptor juga penting untuk memantau kadar O2 dan CO2 dalam cairan tubuh serta untuk menerima rangsang feromon.
Penerimaan Rangsang Mekanik oleh Mekanoreseptor
Proses peneriman rangsang mekanik oleh mekanoreseptor dinamakan mekanoresepsi, mekanisme sederhana yang diusulkan untuk menjelaskan mekanoresepsi adalah sebagai berikut. Saat sel dalam keadaan istirahat, pintu ion Na+ pada membrane mekanoreseptor masih dalam keadaan tertutup. Rangsang mekanik yang menekan reseptor menyebabkan membrane mekanoreseptor meregang. Peregangan membrane mekanopreseptor tersebut menimbulkan perubahan konformasi protein penyusun pintu ion Na+ . Pintu ion Na+ terbuka diikuti terjadinya perubahan elektrokimia yang mendepolarisasikan mekanoreseptor.
Mekanoresepsi dapat terjadi pada vertebrata maupu invertebrata, invertebrata memiliki reseptor untuk menerima rangsangtekanan, suara, dan gerakan. Bahkan insekta juga mempunyai mekanoreseptor pada permukaan tubuhnya, yang dapat memberikan informasi mengenai arah angin, orientasi tubuh saat berada dalam ruangan, serta kecepatan gerakan dan suara. Variasai reseptor akan akan tampak semakin jelas apabila kita mengalami mekanoreseptor pada vertebrata. Pada vertebrata , mekanoreseptor bukan hanya dapat menerima rangsang tekanan atau sentuhan , melainkan ada yang mampu memantau panjang otot, bahkan berfungsi sebagai alat pendengaran dan organ keseimbangan .
Penerimaan Rangsang Suhu oleh Termoreseptor
Pada dasarnya, termoresepsi adalah proses mengenali suhu tinggi dan rendah serta perubahan suhu lingkungan. Proses ini sangat penting bagi hewan, mengingat perubahan suhu dapat berpengaruh suhu terhadap tubuh individu, peningkatan suhu secara ekstrem akan mempengaruhi struktur protein dan enzim sehingga tidak dapat berfungsi secara maksimal. Hl ini dapat mengganggu penyelenggaraan berbagai reaksi metabolic yang penting.
Penerimaan Rangsang Cahaya oleh fotoreseptor
Hampir semua hewan dapat mendeteksi cahaya. Bahkan, hewan yang tidak memiliki struktur fotoreseptor khusus, contohnya amoeba , ternyata juga dapat mendeteksi cahaya. Struktur fotoreseptor berfariasi, dari yang paling sederhana berupa eye-spot hingga struktur yang rumit dan terorganisasi dengan baik seperti yang dimiliki vertebrata. Semua reseptor bekerja bekerja menurut prinsip yang sama. Perbedaan cara kerja di antara reseptor hanya terletak pada jenis rangsang yang dapat diterimanya.
Penerimaan Rangsang Listrik oleh Elektroreseptor
Alat penerima rangsang berupa medan elektrik disebut elektroreseptor. Elektroreseptor yang telah banyak dipelajari ialah reseptor yang terdapat pada gurat sisi dan Ampula Lorenzini.
Penerimaan Rangsang Medan Magnet Oleh Magnetoreseptor
Beberapa jenis hewan memiliki kemampuan untuk berorientasi terhadap medan magnetic bumi. Kemampuan semacam itu bermanfaat dalam navigasi, yang memungkinkan hewan mengenali sumbu utara-selatan. Contoh hewan yang memilki kemampuan ini adalah lebah madu, yang menggunakan medan magetik bumi untuk berkomunikasi. Ketika terbang dari sarangnya dan menemukan sumber makanan baru, lebah menyampaikan informasi dan tentang arah makanan tersebut pada lebah lainnya dengan cara menunjukkan tarian tertentu. Hewan lain yang mampu menggunakan medan magnet untuk kembali ke sarangnya ialah burung.
Cara kerja reseptor :
Mekanoreseptor akan masuk ke dalam pintu ion yang terbagi menjadi dua yaitu terbuka dan tertutup, dan akhirnya menghasilkan deformasi mekanik. Deformasi mekanik adalah perubahan bentuk protein penyusun pintu ion akibat rangsang mekanik, misalnya sentuhan atau peningkatan sentuhan. Dari deformasi mekanik tersebut akan menghasilkan bentuk fisik protein penyusun pintu ion berubah sedemikian rupa sehingga pintu ion tertentu akan terbuka. Contoh mekano respetor yaitu proses penerimaan rangsang berupa gelombang suara.
Mekanoreseptor akan masuk ke dalam pintu ion yang terbagi menjadi dua yaitu terbuka dan tertutup, dan akhirnya menghasilkan deformasi mekanik. Deformasi mekanik adalah perubahan bentuk protein penyusun pintu ion akibat rangsang mekanik, misalnya sentuhan atau peningkatan sentuhan. Dari deformasi mekanik tersebut akan menghasilkan bentuk fisik protein penyusun pintu ion berubah sedemikian rupa sehingga pintu ion tertentu akan terbuka. Contoh mekano respetor yaitu proses penerimaan rangsang berupa gelombang suara.
Mekanoreptor pada invertebrata
Mekanoreseptor untuk menerima rangsang akan berpengaruh terhadap tekanan, suara, gerakan. Dan terdapat pada permukaan tubuhnya yang akan menerima suatu informasi mengenai arah angin. Orientasi tubuh saat bearada diruangan ,Orientasi kecepatan gerakan dan suara.
Mekanoreseptor untuk menerima rangsang akan berpengaruh terhadap tekanan, suara, gerakan. Dan terdapat pada permukaan tubuhnya yang akan menerima suatu informasi mengenai arah angin. Orientasi tubuh saat bearada diruangan ,Orientasi kecepatan gerakan dan suara.
Mekanoresptor pada Vertebrata
Fungsi: Memantau panjang otot, Alat pendengaran Organ keseimbagan.
Termoresptor
Termoresptor akan mengalami suatu proses mengenai suhu tinggi danrendah serta perubahan suhu lingkungan sehingga akan mengakibatkan suhu menjadi naik, struktur protein dan enzimakan terganggu da tidak akan berefungsi sehingga reaksi metaboliknya terganggu. Contoh pada insekta tedapat pada antena dan kaki pada mammalia dikulit dan hipotalamus.
Termoresptor akan mengalami suatu proses mengenai suhu tinggi danrendah serta perubahan suhu lingkungan sehingga akan mengakibatkan suhu menjadi naik, struktur protein dan enzimakan terganggu da tidak akan berefungsi sehingga reaksi metaboliknya terganggu. Contoh pada insekta tedapat pada antena dan kaki pada mammalia dikulit dan hipotalamus.
Fotoresptor
Struktur fotoresptor yaitu pada hewan sederhana terjadi secara eye-spot dan pada vertebrata terjadi secara rumit dan terorganisasi. Perbedaan cara kerjanya terlaetak pada jenis rangsangyang dapat diterimanya.
Struktur fotoresptor yaitu pada hewan sederhana terjadi secara eye-spot dan pada vertebrata terjadi secara rumit dan terorganisasi. Perbedaan cara kerjanya terlaetak pada jenis rangsangyang dapat diterimanya.
Elektroreseptor
Elektroresptor akan menghasilakan medan listrik yang dapat dihasilkan adari aktivitas otot yang didalamnya terdapat organ listrik yang dapat ditemukan pada hewan akuatik yang mampu dideteksi untuik pertahanan dirinya, tedapat pada jenis pisces.
Elektroresptor akan menghasilakan medan listrik yang dapat dihasilkan adari aktivitas otot yang didalamnya terdapat organ listrik yang dapat ditemukan pada hewan akuatik yang mampu dideteksi untuik pertahanan dirinya, tedapat pada jenis pisces.
Magnetoresptor
Beberapa jenis hewan memiliki kemampuan untuk berorientasi terhadap medan magnetik bumi yaitu nafigasi antara utara dan selatan, Contoh pada lebah madu yang mampu berkomunikasi sehingga pada akhirnya dapat menemukan sumber makanan.
Beberapa jenis hewan memiliki kemampuan untuk berorientasi terhadap medan magnetik bumi yaitu nafigasi antara utara dan selatan, Contoh pada lebah madu yang mampu berkomunikasi sehingga pada akhirnya dapat menemukan sumber makanan.
Efektor dan Cara Kerjanya
Efektor ialah alat penghasil tangapan biologis, tanggapan yang dihasilkan efektor sangat bervariasi, mulai dari tanggapan yang dapat dilihat secara jelas menggunakan mata, sampai tangapan yang tidak terlihat mata. Contoh hormon yang dapat mengubah ,metabolisme adalah insulin , yang mampu menurunkan kadar gula dalam darah. Jenis tangapan yang dihasilkan oleh efektoor tergantung pada jenis rangsang dan jenis efektornya.Beberapa jenis hewan memiliki kemampuan untuk menghasilkan tanggapan berupa perubahan warna kulit, perubahan warna itu dapat ditunjukkan pada hewan lain dalam satu spesies. Perubahan warna dapat terjadi karena hewan memiliki kromatofor pada kulitnya. Kromatofor adalah sel yang emngandung pigmen, dibawah kendali endikrin , kromatofor dapat mengubah penyebaran pigmen pada sel pigmen dalam ukuran menit atau detik.
Tanggapan Berupa Pergerakan Intrasel
Pergerakan intrasel dapat diamati pada hampir semua sel, misalnya pada sel saraf. Didalam sel saraf selalu terjadi pergerakan , terutama pergerakan aliran sitoplasma beserta sejumlah besar vesikel yang berisi neuriotransmiter. Aliran sitoplasma itu disebut aliran sitoplasmik. Pada sel saraf, aliran tersebut sangat berguna untuk membawa neutronsmiter yang disintesi di badan sel , kemudian diangkut ke ujung akson untuk menyelenggarakan transmisi sinaptik, aliran sitoplasmik ini terjadi pada amoeba.Gerakan sitoplasmik berupa gerakan yang teratur. Padas el saraf pergerakan berlangsung dalam dua arah, yaitu dari badan sel ke ujung akson dan sebaliknya .
Tanggapan berupa Pergerakan Ameboid
Pergerakan ameboid merupakan pergerakan khas baik pada hewan uniseluler maupun sel hewan muktiseluler. Pada hewan multiseluler, gerak amuboid terjadi pada sel darah putih yang meningalkan aliran darah dan masuk ke dalam jaringan yang mengalami radang. Gerak amuboid pada hewan bersel satu (amoeba) terjadi dengan membentuk kaki semi (pseudopodia).
Tanggapan berupa Pergerakan Otot
Gerakan pada otot juga melibatkan aktin dan myosin. Akan tetapi aktin dan myosin pada otot tersusun secara teratur sehingga dapat menghasilkan kekuatan yang besar. Gerakan otot sebenarnya merupakan akibat dari adanya tarik-menarik antara filamen aktin dan miosin
Tanggapan Berupa Pelepasan Arus Listrik
Sesungguhnya pembentukan arus listrik dapat terjadi pada semua system reseptor, tetapi pelepasan arus listrik oleh efektor hanya ditemukan pada beberapa jenis ikan. Arus listrik pada ikan dihasilkan oleh organ elektrik.
Pelepasan arus listrik dari tubuh ikan atau belut listrik dilakukan dengan membuat gerakan khusus dengan mempertemukan daerah kepala dan ekor, dengan gerakan tersebut terjadi pertemuan antara daerah bermuatan positif dan negative yang menyebabkan pelepasan arus listrik ke lingkungannya.
Rangka dan perannya dalam pergerakan
Kerja biologis otot yang sesungguhnya adalah berkontraksi, yang merupakan transport aktif, sedangkan relaksasi merupakan proses pasif. Oleh karena itu, otot ditemukan dalam bentuk berpasangan yang akan menghasilkan kerja secara antagonis. Pada saat suatu kelompok otot bekerja dengan berkontraksi, kelompok atot pasangan berkontraksi.
Rangka Hidrostatis
Rangka hidrostatik dijumpai pada invertebrate yang bertubuh lunak, contohnya Annelida. Cara berfungsinya rangka hidrostatik mirip dengan peristiwa pada amoeba atau sel darh putih saat menghasilkan gerakan amoeboid. Hewan yang memiliki rangka hidrostatik mempunyai cairan yang terdapat dalam suatu rongga di tubuhnya, yang dikelilingi oleh otot.
Rangka Luar
Rangka luar adalah rangka yang trdapat pada luar tubuh, ditemukan pada moluska dan artropoda. Rangka luar pada moluska, contohnya siput, berupa cangkang yang fungsi utamanya adalah melindungi diri. Untuk menghindarkan diri dari predator, moluska akan menarik tubuhnya masuk ke dalam cangkan.
Rangka luar pada artropoda digunakan sebagai tempat perlekatan otot. Rangka luar ini dilapisi kitin (polisakarida kompleks), yakni suatu bahan lilin yang dapat memperkecil tingkat kehilangan air. Lapisan kitin tersebut dinamakan kutikula. Keberadaan kitin pada bagian luar tubuh menyebabkan pertumbuhan hewan ini terbatas. Oleh karena itu, Untuk mencapai tingkat yang sempurna Artropoda memerlukan pengelupasan arangka luar secara periodik. Peristiwa pengelupasan kulit tersebut dinamakan Molting.
Rangka Dalam
Rangka dalam yang erkembang sangat baikditemuakn pada vertebrata. Pada invertebrate, misalnya Echinodermata, rangka dalam juga berkembang cukup baik dan mengandung berebagai garam kalsium. Fungsi rangka pada in vertebrata memiliki banyak kesamaan dengan fungsi rangka hewan dari fillum lain , yakni untuk perlindungan (proteksi) dan untuk menahan kontraksi otot.
Pada kebanyakan vertebrata , rangka tubuh bereupa tulang yang tersusun atas bahan dasar kalsium fospat. Hewan yang rangkanya berupa tulang rawan, Contohnya ikan hiu dan ikan pari. KOmponen utama pembnetuk rangka tubuha adalah kolagen. Hewan yang dinamakan demikian dinamakan hewan bertulang rawan . Dibandingkan dengan rangka luar rangka dalam memberika peluang yang lebih besar kepada hewan untuk tumbuh secara maksimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar